Polemik Bangkai Kapal FV Viking di Pantai Pasir Putih Pangandaran, Berkah atau Masalah?

Delapan tahun telah berlalu, pada bulan Maret 2016 silam Mentri Kelautan saat itu Ibu Susi Pudjiastuti menangkap kapal yang melakukan penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia. Jargon “tenggelamkan” pada saat itu bukanlah hanya lelucon belaka, namun memang direalisasikan. Salah satu yang menjadi target penenggelaman yakni Kapal FV Viking yang tertangkap di perairan dekat pantai Pangandaran.

Kapal tersebut diarahkan ke tepi  pantai Pasir Putih Pangandaran dan diledakkan pada keesokan harinya. Alih-alih menjadi sebuah ikon ketegasan Ibu Menteri pada jabatannya, justru bangkai kapan tersebut menjadi poleh bagi berbagai pihak hingga saat ini. Karena kapal tersebut tidaklah tenggelam ke dasar lautan, akan tetapi terdampar di area wisata. Bagi wisatawan dan beberapa pihak hal tersebut menjadi berkah tersendiri karena merupakan salah satu objek wisata baru.

Akan tetapi sebenarnya hal tersebut banyak merugikan ekosistem bawah laut di Pantai Pasir Putih Pangandaran. Terdamparnya kapal tersebut merusak ekosistem terumbu karang dan ikan-ikan hias di sekitarnya. Tidak hanya itu, pegiat selancar pun merasa terganggu karena kawasan tersebut adalah tempat mereka biasa melakukan aktivitas surfing dengan ombak khas area terumbu karang.

Kini delapan tahun telah berlalu sejak pertama kapan tersebut terdampar di bibir pantai Pasir Putih Pangandaran. Hingga saat ini tidak ada tindakan apapun dari pihak manapun, kapan FV Viking tersebut hanya menjadi objek wisata bagi wisatawan yang menggunakan jasa perahu pesiar.

Dapatkan tiket sekarang!

Jelajahi kerajaan bawah laut dan koleksi museum yang mengagumkan