Belut Moray adalah spesies belut yang hidup di lautan lepas. Mereka adalah spesies belut terbesar yang hidup di Bumi. Moray lebih suka hidup di bawah karang untuk bersembunyi dan dengan cepat memangsa ikan yang mendekati sarangnya.
Pada habitatnya mereka merupakan pemakan yang rakus, namun mereka bukanlah perenang yang handal karena kurangnya sirip-sirip dada. Sebaliknya mereka mengintai hampir tak bergerak di celah-celah batu karang, sering dengan hanya kepala mereka saja yang mengintip keluar, menunggu makanan berenang mendekatinya.
Pada klasifikasi umumnya tubuh Belut Moray ini cenderung bermotif totol-totol lalu berwarna cerah. Hal ini dapat dijadikannya sebagai sarana kamuflase. Moray masih tergolong kelompok ikan meskipun bentuknya mirip ular. Berbeda dengan bentuk ikan pada umumnya, tubuh moray seperti belut yakni sisiknya begitu kecil dan siripnya memanjang. Moray memiliki panjang tubuh 1 hingga 3 meter dengan berat lebih dari 36 kg. Moray terpanjang yg pernah ditemukan adalah moray raksasa slender (strophidon sathete) dg panjang mencapai 4 meter. Moray hidup secara soliter, tersebar diseluruh perairan tropis dunia, termasuk Indonesia.
Tubuh belut laut berbentuk bulat memanjang. Sirip dada yang relatif kecil dan terletak tepat di belakang kepala. Bentuk tubuh memanjang seperti ular. Panjang tubuh belut laut bervariasi tergantung jenisnya yaitu antara 50-125 cm. Ketiga siripnya yang meliputi sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor menyatu. Morray menghabiskan waktunya dengan bersembunyi dibalik karang bebatuan. Kebanyakan dari mereka hanya menunjukan atau memunculkan kepalanya saja ke permukaan. Spesies terbesar dari Belut Moray adalah giant moray (gymnothorax javanicus). Dengan panjang mencapai 8 kaki dan beratnya lebih dari 30 kilogram menjadikannya spesies terbesar di keluarga Moray. Giant Moray dapat ditemukan di Laut Merah, Afrika bagian timur, hingga Laut Indo Pasifik.
Spesies Moray adalah hewan nocturnal yang banyak beraktivitas pada malam hari. Belut moray juga ternyata mempunyai penglihatan yang buruk. Sehingga mereka lebih mengandalkan indra penciuman dan gerakan mangsanya untuk berburu di bawah air.